Unas merupakan langkah final kita selama 3 tahun menempuh pendidikan di sekolah. Selain itu, unas juga merupakan pembuktian kita dalam menempuh pendidikan. Apakah kita memang benar-benar berkualitas, ataukah hanya sekedar numpang berstatus pelajar.
Banyak di antara pelajar yang memang benar-benar ingin maju, belajar dengan tekun dan giat untuk meraih hasil yang maksimal saat unas berlangsung. Namun tidak sedikit juga yang menempuh cara instan yaitu dengan membeli soal maupun kunci jawaban hanya untuk sekedar bisa lulus. Selain itu juga ada di antara pelajar yang menempuh jalur yang salah, yakni mencontek saat ujian. Ini merupakan sebuah fenomena yang sangat memprihatinkan bagi pendidikan Indonesia, selain memang ada oknum pengawas yang membiarkan peserta ujian untuk mencontek.
Mental kalah sebelum berperang telah meracuni anak-anak generasi bangsa, selain itu juga ingin semua serba instan telah meluas hingga kalangan dewasa. Hal ini sungguh bertolak belakang dengan semangat pelajar Indonesia jaman dahulu. Entah apa yang salah sehingga anak-anak muda Indonesia menjadi sangat malas untuk berusaha mendapatkan apa yang diinginkan.
Suatu kali saya menegur seorang kawan SMP saya yang kedapatan mencontek via HP saat pelaksanaan unas berlangsung. Saya menegur jika cara yang dia tempuh salah sebab ujian ini adalah untuk dirinya, untuk masa depannya sendiri. Entah apa yang saya katakan salah atau memang dia yang tidak mengerti apa yang saya maksud, dia marah lalu mencemooh saya. Dia mengancam untuk membunuh saya sebab dia merasa bahwa saya telah mencemooh dia. Ini merupakan sebuah fenomena yang sangat memilukan, sebab unas yang seharusnya menjadi tolak ukur kemampuan pelajar, telah merusak mental anak bangsa. Saya sempat bertanya dalam hati, apa yang salah dengan ini ? Apakah ada yang salah dengan pelaksanaan unas ataukah memang moral anak muda bangsa Indonesia yang telah hancur. Padahal banyak anak-anak yang kurang mampu yang berharap bisa sekolah, tapi mereka yang mampu sekolah menyia-nyiakan kesempatan yang ada. Kalau begini, pendidikan Indonesia tidak akan lebih baik dari negara tetangga.
Mari, kita semua berusaha membangun pendidikan Indonesia menjadi lebih baik dan semoga kedepan anak muda bangsa Indonesia menjadi lebih bersemangat untuk mengejar cita-cita namun bukan dengan cara yang instan. Hidup pendidikan Indonesia
by : aLphon
Leave a comment